Sabtu, 10 Oktober 2009

Cara mengatasi understeer dan oversteer

Pada saat kita mengemudikan mobil ada kalanya kita harus menghadapi rintangan.Seperi jalan yang licin akibat hujan.Atau mungkin ada oli yang tercecer di tikungan.
Didalam dunia mobil ada istilah understeer dan oversteer,apakah anda sudah tahu arti dari dua kalimat tersebut? Atau mungkin saja anda sudah pernah merasakanya namun tidak tahu apa yang harus dilakukan.
berikut solusi dari masalah understeer dan oversteer.


Understeer Gejalanya, mobil cenderung lurus, meski setir sudah dibelokkan. Lazim disebut selip lantaran daya cengkeram depan hilang. Kalau sudah begini—apalagi pengemudi panik—potensi celaka besar karena mobil nyelonong ke luar jalan. Cara mengatasinya;
1. Segera perlambat laju kendaraan sampai daya cengkeram kembali.

2. Jangan menambah putaran setir atau mengerem.

3. Kurangai menekan pedal gas secara gradual.
4. Kurangi putaran setir.


Oversteer Kebalikan dari understeer, ban belakang kehilangan cengkeraman. Akibatnya, bagian buritan mobil bergeser atau melintir. Penyebabnya, paling umum kita melakukan pengereman kala membelok. Saat itu, bobot pindah ke depan sehingga membuat daya cengkeraman ban belakang berkurang. Faktor lain karena memutar setir secara tiba-tiba. Bahayanya, mobil bisa tak terkendali dan menabrak sesuatu dari samping. Sementara itu, bagian samping tidak diproteksi sebaik depan atau belakang. Cara mengatasinya;
1. Jangan mengerem.

2. Jangan memindahkan posisi tangan di setir.

3. Lakukan
counter-steer atau "membalas" setir dengan sigap, tapi tidak berlebihan.
4. Kurangi tekanan pada pedal gas (untuk mobil berpenggerak roda belakang).

5. Tambah injakan pedal secukupnya (untuk mobil gerak roda depan).

6. Arahkan mata ke titik yang hendak dituju

7. Bersiaplah mengembalikan setir ke posisi semula